Masih sedikit wanita yang memahami perbedaan antara penyakit miom dan kista. Memang, kedua penyakit ini sama-sama semacam tumor yang menyerang organ reproduksi perempuan, pada tingkat tertentu kista dan mioma bersifat jinak.
Dari keduanya ada perbedaan yang terlihat jelas yang pertama dari daerah untuk tumbuh penyakit miom dan kista. kista sendiri tumbuh di daerah indung telur atau ovarium dan penyakt ini sering disebut dengan kista ovarium. Sedangkan untuk miom tumbuh di daerah otot rahim, berbeda dengan kista yang tumbuh di luar rahim, disinilah letak perbedaannya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mioma salah satunya adalah status hormonal, di dalam aktivitas rahim, peran dari hormon sangatlah penting terlebih untuk hormon estrogen. Hormon estrogen mempunyai kemampuan untuk merangsang tumbuhnya tumor ini. Sebab, jumlah reseptor estrogen yang dimiliki jaringan mioma lebih tinggi ketimbang jaringan pada otot kandungan. Jadi, ketika memasuki usia reproduksi akan lebih ceat tumbuh, terlebih masa kemahilan datang. Kemunculan miom (mioma) dapat berbahanya karena mioma dapat tumbuh di banyak lokasi pada rahim dan berat serta ukurannya pun sangat bervariasi, ini menyebabkan gangguan pada rahim.
Perbedaan yang kedua adalah dari wujudnya. Wujud dari kista ovarium adalah kantong yang idalamnya berisi cairan, sedangkan bentuk dari mioma padat.
Menurut Boyke Dian Nugraha, ahli kandungan dari Klinik Pasutri Tebet, Jakarta, untuk bisa membedakan kista dan mioma dapat dilakukan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) empat dimensi. "Karena, cukup sulit membedakan keduanya dengan pemeriksaan konvensional," katanya.
Boyke menambahkan, saat ukuran kista dan mioma mulai membesar, diperlukan penanganan khusus, misalnya tindakan pengangkatan laparoskopi dan laparatomi. "Tindakan ini hanya disarankan kepada wanita, yang ukuran kista atau miomanya di atas 5 sentimeter," ungkap Boyke.
Meski belum diketahui penyebab munculnya kista ataupun mioma, Mulyadi Tedjapranata menyatakan bahwa kedua tumor jinak itu dapat dihindari dengan penerapan pola hidup yang sehat dan berkualitas.
Untuk menghindari kedua penyakit tersebut, saran Boyke, ada baiknya kaum wanita mengurangi asupan makanan yang dapat memicu produksi hormon estrogen, seperti tahu dan tempe, atau kacang kedelai. "Itu bisa merangsang timbulnya mioma," tandas Boyke.
Pola hidup sehat lainnya, mengurangi konsumsi makanan berlemak dan sering mengkonsumsi makanan kaya serat. Selain itu, hindari pemberian zat tambahan pada makanan, yang paling penting adalah rutin berolahraga. "Kebiasaan rokok dan alkohol jelas harus dihentikan. Kalau bisa, juga hindari stress," tegas Mulyadi.
Meski hanya 0,1% dari total kasus tumor jinak ini yang berkembang menjadi kanker ganas, menurut Martin, bukan tidak mungkin ke depannya akan makin banyak perempuan yang mengidap kista atau mioma. "Jika tidak dicegah sedari dini, kista dapat tumbuh jadi kanker ovarium mematikan," kata dia.
Saat ini, menurut Martin, kanker ovarium merupakan penyebab kematian utama pada kasus penyakit ginekologi di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, kanker ovarium merupakan penyakit kelima yang menyebabkan kematian perempuan setelah kanker paru-paru, kolorektal, payudara, dan pankreas.
Catatan saja, di AS, sebelum tahun 1998, kasus kanker ovarium pada perempuan berusia di bawah 50 tahun mencapai 5,3 per 100.000 kasus. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 1998 tercatat merudi 41,4 per 100.000 kasus yang menimpa perempuan di atas 50 tahun.
Sumber: "http://health.kompas.com/read/2010/12/21/09585381/Pola.Hidup.Sehat.Cegah.Kista.dan.Mioma.
0 Response to "Pola Hidup Sehat Mencegah Timbulnya Penyakit Miom dan Kista"
Posting Komentar
Selamat Datang Di Blog Online Herbal